Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan,
maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam
pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus
dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi
kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan,
penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan
sekolah.
Untuk pelajaran TIK, pendidikan karakter yang menonjol adalah :
Kreatif; melalui pembelajaran yang lebih banyak praktek, TIK lebih menekankan untuk menggali kreatifitas anak dalam pembelajaran.
Rasa ingin tahu; melalui pembelajaran praktek yang melibatkan banyak program dan fasilitas dari program aplikasi itu sendiri, dapat memancing rasa ingin tahu siswa yang sangat besar.
Bershabat/komunikatif; pembelajaran TIK seringkali dilaksanakan melalui online, sehingga dari kegiatan ini menumbuhkan rasa lebih bersahabat baik melalui media jejaring sosial maupun media lainnya selain itu siswa lebih lugas dalam berkomunikasi.
Disiplin; ketika siswa membuka program ataupun akun di internet, mereka dibiasakan untuk lebih disiplin dalam mengawali dan mengakhiri suatu kegiatan.